Misa JumPer untuk bulan September 2009, jatuh pada tanggal 4. Yang mempersembahkan misa pada JumPer bulan September adalah Romo Yandhie, CDD, sebelum acara misa diadakan Jalan Salib, yang dimulai pada jam 17.15 wita dan setelah misa dilanjutkan penghormatan kepada Sakramen Maha Kudus. Umat yang hadir pada misa ini sekitar 40 orang, yang terdiri dari umat Singaraja dan Anggota Sahabat Bejana Rohani (Sabaro).
Inti kotbah Romo Yandhie, CDD sebagai berikut:
1. Ide yang ada pada Kepala tidak akan pernah terlaksana jika tidak ada Anggota Tubuh, maka jika ada kepala tetapi tidak ada anggota tubuh percuma. Kristus mengharapkan kita menjadi anggota tubuh Nya. Segala kebaikan Tuhan atau bagaimana kita melihat Tuhan ditunjukan oleh anggota tubuh Nya. Jika kita berbuat baik, kita sudah melaksanakan ide Tuhan.
2. Allah tidak kelihatan Kristus adalah gambar Allah, lewat Kristus yang menjadi manusia kita melihat gambar Allah. Gambar tidak cukup, kita perlu wujud nyata dan bukti, melalui perbuatan baik kita.
3. Kita tidak menjadi anggota tubuh Kristus manakala kita melakukan kejahatan, menyakiti orang dengan kasar, tidak minta maaf kala berbuat salah atau ingin minta maaf tapi tidak dilakukan
4. Seandainya di dekat kita ada perekam suara atau perekam gambar hidup kita maka jika kita putar, maka kita akan ngeri sekali. Sekali kali kita menyakiti orang tetapi kita merasa biasa-biasa saja, seakan-akan boleh seperti itu. Pada saat itu orang melihat bukan Tuhan pada diri kita tapi setan. Setan puny aide jahat, dia ingin kita melaksanakannya.
5. Kita harus bias mengambil waktu dan kesempatan. Pada saat berpesta kita menikmati makanan enak, bukan berpuasa tetapi setelah pesta, kita jangan makan seperti orang berpesta. Jangan kita menambal pakaian usang dengan kain baru karena pada waktu dicuci, kain baru akan mengkerut sehingga pakaian yang usang akan tertarik dan robek.
6. Kita hidup harus menyesuaikan diri dengan jaman, tetapi bukan dengan keburukan. Kita harus menyesuaikan dengan Allah karena kita nanti jika sudah mati akan dinilai oleh Allah, untuk itu yang menurut Allah baik, lakukanlah sekarang, sehingga kita sudah menyesuaikan diri dengan kehendak Allah.
7. Baik waktunya baik tempatnya . Ada banyak generasi yang tidak sesuai satu dengan yang lain, tua tidak mengerti yang muda dan yang muda sangat sulit mengerti yang tua, ada jurang. Semua yang baik tidak diikat dengan usia, tidak terikat dengan jaman
Setelah misa diadakan santap malam bersama, umat membawa makanan kemudian saling membagi satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar